Minggu, 25 November 2012

" Profil Pengusaha Muda Sukses "

   
 
Kisah Sukses Febrian Agung Budi Prastyo

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Biodata Presiden Direktur PT. DFI


Nama                              : Febrian Agung Budi Prastyo
TTL                                  : Solo, 25 Februari 1984
Riwayat Pendidikan      : SD 83 Mangkubumen, SMP 9 Solo, SMA 3 Solo, ITB Teknik Kimia
Prestasi Sekolah           : Selalu menjadi juara kelas sejak SD hingga SMA, NEM SMP 
                                            peringkat no.1 se-Solo dan no.6 se-jawa, NEM SMA peringkat no.2 
                                            se-Solo dan no. 11 Nasional
Jabatan                           : Presiden Direktur PT. Duta Future International (DFI), 
                                           Komisaris PT Nusantarindo Agro Energi, Komisaris MQ FM.
 
Semakin menjamurnya pengguna telepon seluler (ponsel). Kini dimanfaatkan sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Hal inilah yang dilakukan Febrian Agung Budi Prastyo (25), yang kini menjabat sebagai Presiden Direktur di PT. Duta Future International (DFI) sebagai induk perusahaan dari Duta Business School (DBS) yang bergerak dalam bidang jasa isi ulang pulsa, agen pulsa elektrik dan fisik, asuransi kecelakaan, serta discount card.

Setelah sebelumnya pernah mengalami pra lepas landas dan kegagalan bisnis yang bertubi-tubi. Pria kelahiran Solo ini dibesarkan dalam keluarga sederhana, ayahnya bekerja sebagai sopir angkutan Damri di Solo. Sejak kecil Febrian memegang teguh prinsip yang ditanamkan oleh kedua orangtuanya. Kegigihan dan keyakinan itulah yang mengantarkan Febrian memutuskan untuk merantau dan menempuh pendidikan di perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 2002, di jurusan Teknik Kimia.

Bagi Febrian, kedua orangtuanya merupakan motivator yang utama, baik saat ia menempuh pendidikan hingga memulai usaha. Awal kesuksesan Febrian dilakoninya pada akhir 2007. Pemilik mobil Mercy New Eyes C200, BMW, dan Toyota Fortuner ini mengaku memang tidak gampang meraih kesuksesan tanpa kerja keras. Namun motivasi dan keinginan besar telah mengantarkannya ke puncak kesuksesan.

Bakat berpidato dan berbicara di depan umum sudah dilakoni anak sulung dari tiga bersaudara ini sedari kecil. Febrian kecil sering mengisi ceramah di mesjid-mesjid. Tak hanya itu, Febrian juga pernah menjadi pemimpin rohis dikala SMP-SMA. Dimata teman-temannya, Febrian memiliki bakat dan keuletan, itu terbukti dari banyaknya kegiatan yang digelutinya seperti kelompok ilmiah remaja, taekwondo, dan sebagainya. Prestasinya pun tidak usah diragukan lagi, selama sekolah dari SD hingga SMA Febrian selalu menjadi juara kelas.
“…Febrian itu orangnya bertanggungjawab, pekerja keras, dan sederhana, ” ungkap Fanny Triana, perempuan cantik yang dinikahinya tahun 2005 lalu.

Pada tahun 2003, Febrian memutuskan untuk memulai bisnis di sela-sela kuliah. Karena kondisiperekonomian keluarga saat itu tidak memungkinkan, membuatnya terpaksa sedikit mengesampingkan kuliah dan fokus berbisnis. Walaupun sempat terbiasa dengan rutinitas layaknya mahasiswa, tetapi Febrian tetap fokus mencari peluang usaha dari jualan kaos, jaket, suplemen, hingga bisnis pulsa yang masih digelutinya hingga kini.
Pada akhir 2008, Febrian memutuskan untuk mengundurkan diri dari bangku kuliah. Keputusan itu dipilihnya agar lebih fokus menjalankan bisnis tersebut.
“…itu adalah pilihan saya, tentu saya memilih dengan segala pertimbangan yang ada saat itu, tapi saya tidak merekomendasikan bagi rekan-rekan yang lain untuk melakukan hal yang sama, ” aku pria berbintang Pisces ini.

Keputusannya ini didukung seratus persen oleh keluarganya. Febrian bertekad melanjutkan perjuangannya di lapangan, meskipun tanpa menyandang gelar akademik seperti pengusaha lain pada umumnya. Menurut Febrian, orang sukses tidak ditentukan oleh latar belakang pendidikannya tetapi oleh kerja keras dan keuletan.

“Kalau pintar kita bisa belajar pada guru atau dosen, tetapi untuk meraih kesuksesan kita harus belajar pada pengusaha yang sukses, wong sepuluh orang terkaya di dunia tak punya gelar” ungkap ayah satu anak ini sambil tertawa.

Selama 2003-2005, Febrian beserta adiknya memutuskan untuk mencari penghasilan sendiri, dengan menjalankan berbagai usaha yang bersifat bisnis konvensional. Namun hasil kerja tersebut tidak membuat Febrian merasa puas, bahkan banyak usahanya merugi dan mengalami kegagalan. Hingga akhirnya Febrian memutuskan untuk menjajaki bisnis pulsa pada penghujung 2006.

Dari hasil kerjanya pada bisnis pulsa tersebut, Maret 2006 Febrian mampu membeli sebuah mobil BMW. Sayangnya, tiga bulan pertama menyicil mobil teersebut, perusahaan pulsa tersebut mengalami kebangkrutan. Sehingga Febrian harus mulai lagi bisnisnya dari nol lagi.

Dari sinilah awalmula lahirnya Duta Business School, saat Febrian memulai usahanya lagi dari nol, membuat perusahaan baru, bekerjasama dengan adiknya Randu Sekti W, besrta rekan-rekannya Andhika H.P., Margono, Satriyo B.P. Adhi, dan Dani Purnama. Kegigihan itulah yang membawanya hingga menjabat sebagai Presiden Direktur di PT. DFI.

Mengingat usaha yang dikelolanya ini semakin berkembang, dengan jumlah member yang telah mencapai angka lebih dari satu juta, menuntut Febrian untuk terus memperbaiki sistem dan pelayanan secara intensif.

Menurutnya masih ada beberapa sistem yang mesti dibenahi, agar pelayanan yang diberikan lebih baik dan memuaskan pelanggan. Misalnya sistem, website, produk, maupun contents dan server. Bahkan, bapak dari satu anak ini tidak ragu mengeluarkan uang milyaran rupiah untuk keperluan upgrade server.

Dengan kegiatan yang cukup padat, Febrian tetap menyisihkan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga, karena baginya keluarga tetap yang utama.
Niat teguhnya untuk mencapai kesuksesan ini, didasari oleh janjinya yang pernah terucap sewaktu kecil kepada ibunya untuk menjadi orang terkaya di Solo. Semoga!